Kenapa Candi Borobudur Menjadi Daya Tarik Bagi Turis adalah salah satu tempat wisata terkenal di Indonesia dan menjadi daya tarik bagi turis dari seluruh dunia. Candi borobudur ini adalah tempat candi Buddha terbesar di dunia dan salah satu kuil warisan dunia UNESCO. Keindahan struktur yang menghiasi dinding candi ini memberikan pengalaman spiritual dan budaya yang mendalam bagi pengunjung.
Kenapa Candi Borobudur Menjadi Daya Tarik Bagi Turis. Selain keindahannya, Candi tersebut juga memiliki nilai sejarah yang begitu tinggi. Dibangun di abad ke 9 pada zaman dinasti Syailendra, candi ini menjadi bukti perkembangan agama Buddha dan kebudayaan pada masa itu. Para turis juga tertarik dengan makna filosofis yang terkandung dalam struktur dan desain candi ini, yang melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan dalam ajaran Buddha. Dengan kombinasi keindahan, nilai sejarah, dan makna filosofisnya, tidak mengherankan jika Candi Borobudur menjadi tempat wisata yang sangat populer bagi turis yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Indonesia.
Sejarah Candi Borobudur di Bangun
Candi Borobudur, sebuah mahakarya arsitektur yang mendunia, merupakan bukti kejayaan peradaban Mataram Kuno. Pembangunan candi Buddha terbesar di dunia ini diperkirakan memakan waktu sekitar 75 tahun, dimulai pada abad ke 8 Masehi.
Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Candi Borobudur diinisiasi oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra sekitar tahun 824 M. Pembangunannya kemudian dilanjutkan oleh Raja Rakai Pikatan dan Pramudawardhani dari Dinasti Sanjaya, dan akhirnya selesai pada masa pemerintahan Raja Rakai Kayuwangi sekitar tahun 832 M.
Proses pembangunan Candi Borobudur menunjukkan keahlian luar biasa para arsitek dan pembangun pada masa itu. Batu-batu andesit disusun tanpa perekat, dengan sistem interlock yang presisi. Relief-relief yang menghiasi candi dipahat dengan detail yang rumit dan menceritakan kisah perjalanan spiritual Buddha Gautama.
Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat sekitar. Kemegahan yan di berikan menjadikan Candi Borobudur sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Daya Tarik Apa yang Ada di Candi Borobudur
Candi Borobudur, sebuah candi Buddha terbesar di dunia, menawarkan berbagai daya tarik yang memikat wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kemegahan Arsitektur: Candi Borobudur merupakan mahakarya arsitektur yang luar biasa. Struktur candi yang megah dengan relief-relief yang detail dan rumit menceritakan kisah perjalanan spiritual Buddha Gautama. Perpaduan seni arsitektur dan nilai religius ini menjadikan Candi Borobudur sebagai tempat yang magis dan penuh makna.
Suasana Spiritual: Candi Borobudur tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki aura spiritual yang kuat. Wisatawan dapat merasakan ketenangan dan kedamaian saat ada di kawasan candi tersebut. Hal tersebut menjadikan Candi Borobudur ini sebagai tempat yang ideal untuk meditasi dan refleksi diri.
Pemandangan Alam yang Menakjubkan: Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, dikelilingi oleh panorama alam yang indah. Turis dapat menikmati pemandangan Gunung Merapi dan hamparan sawah hijau yang indah dimata.
Kegiatan Wisata yang Beragam: Selain menikmati keindahan candi, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan wisata menarik di kawasan Candi Borobudur, seperti naik kereta kelinci, menonton pertunjukan tari tradisional, dan berbelanja souvenir.
Candi Borobudur merupakan destinasi wisata yang lengkap, menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan arsitektur, nilai religius, suasana spiritual, dan panorama alam yang menakjubkan. Tidak heran lagi kenapa Candi Borobudur menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO yang paling diminati wisatawan.
Ketahui Makna dari Candi Borobudur
Candi Borobudur tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kental akan makna simbolis. Berikut adalah beberapa maknanya:
Struktur Candi: Candi Borobudur terbagi menjadi 3 struktur, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu. Ketiga struktur ini melambangkan tingkatan spiritual dalam ajaran Buddha. Kamadhatu melambangkan dunia nafsu, Rupadhatu melambangkan dunia bentuk, dan Arupadhatu melambangkan dunia tanpa bentuk.
Relief Candi: Candi Borobudur dihiasi dengan 2.672 relief yang menceritakan berbagai kisah, seperti Karmawibhangga, Lalitavistara, Jataka, Avadana, dan Gandavyuha. Relief-relief ini menceritakan tentang karma, kehidupan Buddha Gautama, dan nilai-nilai moral dalam ajaran Buddha.
Stupa: Candi Borobudur dihiasi dengan 504 stupa yang melambangkan pencerahan spiritual. Stupa-stupa ini tersusun dalam tiga tingkatan, melambangkan tingkatan pencerahan dalam ajaran Buddha.
Simbol-simbol Lainnya: Candi Borobudur juga memiliki banyak simbol lain, seperti bunga teratai, singa, dan kalamakara. Simbol-simbol ini memiliki makna religius dan filosofis yang mendalam dalam ajaran Buddha.
Memahami makna simbolis Candi Borobudur membantu kita untuk memahami nilai-nilai dan ajaran Buddha dengan lebih baik. Candi Borobudur ini adalah sebuah monumen dan kuil yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan makna spiritual dan filosofis.
Tradisi Yang Ada di Candi Borobudur
Candi Borobudur, selain terkenal dengan keindahan arsitekturnya, juga memiliki berbagai tradisi yang menarik dan unik. Berikut adalah beberapa contohnya:
Waisak: Hari Raya Waisak merupakan hari suci bagi umat atau masyarakat Buddha yang memperingati 3 peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu Kelahiran, Pencerahan, dan Kematian. Di Candi Borobudur, perayaan Waisak biasanya dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti ritual pradaksina (mengelilingi candi), meditasi, dan pelepasan lampion.
Ruwat Rawat Borobudur: Tradisi ini merupakan ritual pembersihan Candi Borobudur secara spiritual. Ritual ini dilakukan setiap tahun sekali, biasanya pada bulan Syawal. Pada saat ritual ini, Candi Borobudur ditutup untuk umum dan dibersihkan oleh para pemuka agama Buddha.
Upacara Sadran: Upacara ini merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk mendoakan leluhur mereka. Di Candi Borobudur, Upacara Sadran biasanya dilakukan di pelataran candi dengan melarung sesaji ke Sungai Elo.
Kirab Budaya: Tradisi ini merupakan pawai budaya yang menampilkan berbagai kesenian tradisional dari daerah Magelang dan sekitarnya. Kirab Budaya biasanya diadakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
Tradisi-tradisi ini merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Jawa Tengah dan Candi Borobudur. Tradisi-tradisi ini membantu menjaga kelestarian budaya dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di Candi Borobudur.